Keluarga yang terserang stroke secara mendadak, segera, bawa ke rumah sakit. Minta paksa ditangani di unit gawat darurat rumah sakit yang bersangkutan. Jika tidak, maka proses pemulihan akan memakan waktu dan biaya yang jauh lebih besar. Sebagaimana diketahui, stroke mempunyai golden times 3 jam. Bilamana, seseorang yang terkena stroke, bisa ditangani dalam waktu tersebut, maka, yang bersangkutan akan pulih 2 x 24 jam atau selambat-lambatnya 7 hari setelah dirawat di UGD rumah sakit.
StrokeMedicalCenter.com
Ingin keluarga Anda yang terserang stroke, pulih atau sembuh ??? Segera hubungi Sinshe Hans di telepon (021) 7077 2459, 9220 6488 handphone 0852 8369 9911, 0819 3261 8088 atau email: htsebastian@gmail.com.
TABUNG OKSIGEN
Kamis, 26 Juli 2012
Selasa, 20 Juli 2010
Stroke Medical Center
Stroke Medical Center
Jl. Dr Makaliwe I No. 9 Grogol Jakarta Barat
Telp Esia (021) 9220 6488 (Bisa Terima Sms) Hp 0819 3261 8088.
Untuk Keterangan, Konsultasi Gratis, Janji Terapi Kunjungan ke rumah/rumah sakit, Silakan Hubungi Sinshe Hans.
Biaya Terapi per Sekali Kunjungan Rp 200.000,- Diperlukan 3 sampai 8 kali terapi untuk para pasien.
Jl. Dr Makaliwe I No. 9 Grogol Jakarta Barat
Telp Esia (021) 9220 6488 (Bisa Terima Sms) Hp 0819 3261 8088.
Untuk Keterangan, Konsultasi Gratis, Janji Terapi Kunjungan ke rumah/rumah sakit, Silakan Hubungi Sinshe Hans.
Biaya Terapi per Sekali Kunjungan Rp 200.000,- Diperlukan 3 sampai 8 kali terapi untuk para pasien.
Jumat, 13 Maret 2009
Makanan Asam Lemak Jenuh Tinggi (Lemak Hewani) Tingkatkan Risiko Jantung
Makanan yang mengandung asam lemak jenuh tinggi teryata turut menentukan proses terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Di sejumlah daerah di Indonesia, makanan yang terbuat dari lemak hewani menjadi bagian dari gaya hidup dan dipengaruhi oleh faktor budaya, adat-istiadat, agama dan kepercayaan. Di kalangan etnik tertentu, misalnya, mayoritas makanan yang biasa dikonsumsi terbuat dari lemak hewani dan mengandung asam lemak jenuh tinggi 0,01-10,46 per 100 gram. Untuk itu, dianjurkan agar masyarakat etnik tertentu mengurangi frekuensi konsumsi makanan yang beresiko terhadap penyakit jantung koroner dan menggantinya dengan jenis makanan lain, seperti ikan dan sayuran.
Langganan:
Postingan (Atom)